Waspada kalau Kuku Rapuh! Ini Tanda Kekurangan Zat Besi yang Mudah Dikenali
Tubuh membutuhkan beragam mineral penting untuk mendukung kerja organ dan otot, sehingga memampukan kita beraktivitas. Salah satu mineral yang wajib dipenuhi adalah zat besi. Kekurangan zat besi dapat mengurangi fungsi optimal tubuh dan menghambat kita melakukan kegiatan. Nah, untuk itu ketahui dulu apa saja tanda dan akibatnya saat tubuh tidak mendapatkan zat besi yang cukup.
Tanda ketika tubuh kekurangan zat besi
Tubuh tidak dapat memproduksi zat besi sendiri. Maka itu, tubuh membutuhkan makanan yang mengandung tinggi zat besi untuk menunjang kerja organ dan otot.
Secara garis besar, zat besi diperlukan untuk mendukung produksi hemoglobin di dalam sumsum tulang belakang. Hemoglobin merupakan protein penting di dalam sel darah merah yang bertugas untuk mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Oksigen ini diperlukan agar otot dan organ dapat berfungsi dengan baik.
Kecukupan zat besi perlu dipenuhi secara memadai. Setidaknya kecukupan zat besi wanita dewasa adalah 18 mg dan pria dewasa memerlukan 8 mg. Sementara itu, anak-anak membutuhkan 7-11 mg zat besi. Kekurangan zat besi bisa mengakibatkan tubuh anemia defisiensi zat besi, karena tubuh tidak mendapatkan cukup darah untuk mengalirkan oksigen.
- Kulit pucat
- Mudah lelah dan energi terkuras
- Napas pendek, terutama setelah beraktivitas
- Lemas
- Jantung berdebar cepat
- Sakit kepala
- Ingin makan es batu (pica)
- Kuku rapuh
- Rambut rontok
Gejala kekurangan zat besi ini juga bisa mengindikasikan anemia defisiensi zat besi. Ini disebabkan pola diet yang tidak cukup zat besi. Di samping itu, perdarahan, menstruasi, dan kehamilan, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya defisiensi zat besi. Apabila kondisi ini berlangsung lama, sangat mungkin berdampak pada fungsi organ lainnya.
Akibat tubuh kekurangan zat besi
Zat besi memiliki peran penting dalam mendukung daya tahan tubuh, serta mendukung kesehatan organ lainnya. Tubuh yang kekurangan zat besi biasanya ditandai dengan kondisi tubuh yang lemas sebab otot dan organ tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup. Karena zat besi menjadi mineral pendukung pembuatan hemoglobin untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Lemas saja sudah cukup menjadi pertanda tubuh kurang zat besi yang bisa berujung pada kondisi anemia defisiensi zat besi dan berdampak pada organ tubuh lain, seperti di bawah ini:
1. Efek psikologis
Kekurangan zat besi terkait erat dengan suasana hati buruk dan bisa berdampak pada menurunnya psikologis seseorang. Berdasarkan penelitian Europe PMC kekurangan zat besi bisa berdampak pada kualitas tidur yang buruk dan berdampak pada suasana hati mereka. Tubuh yang tidak mendapatkan istirahat cukup dapat memicu ketidakstabilan suasana hati pada keesokan harinya. Hal ini mudah memicu kecemasan dan depresi saat menjalani aktivitas harian.
2. Masalah jantung
Salah satu akibat kekurangan zat besi adalah munculnya masalah pada jantung. Ini disebabkan oleh kurangnya sel darah merah pembawa hemoglobin untuk mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Karena tubuh tidak mampu memproduksi sel darah merah, jantung harus bekerja lebih keras mengedarkan oksigen dalam darah ke seluruh tubuh. Maka dari itu, salah satu kondisi defisiensi zat besi ditandai dengan jantung berdebar. Bila hal ini berlangsung lama, kerja jantung jadi terganggu sehingga menyebabkan kondisi aritmia, murmur jantung (suara berdesing saat darah melewati jantung), jantung membesar, dan pada kasus terburuk bisa meningkatkan risiko gagal jantung.
3. Sistem imun menurun
Kekurangan zat besi juga menimbulkan akibat penurunan sistem imun. Berdasarkan penelitian jurnal Medicine, zat besi menjadi salah satu elemen fundamental untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Asupan zat besi yang memadai mampu mendukung penangkal infeksi yang mungkin terjadi. Semetara itu, jika tubuh tidak mendapatkan zat besi yang cukup tentunya membuat imunitas tubuh ikut melemah. Dengan begitu, tubuh jadi rentan terhadap berbagai risiko infeksi penyakit.
4. Keterlambatan perkembangan kognitif
Tidak hanya pada orang dewasa, defisiensi zat besi bisa dialami oleh anak-anak dan berpengaruh pada perkembangan mereka. Anak membutuhkan zat besi yang berguna untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak.
Bila anak mengalami kekurangan zat besi, bisa menimbulkan keterlambatan perkembangan kognitifnya. Perkembangan kognitif melibatkan kemampuan berpikir, kecerdasan, emosi, dan sikapnya. Bila kecukupan zat besi terus-menerus tidak terpenuhi, anak jadi sulit menangkap pelajaran di sekolahnya. Maka itu, penting untuk memastikan anak memperoleh kebutuhan zat besinya.
Referensi:
- https://medlineplus.gov/iron.html
- https://ods.od.nih.gov/-factsheets/ -Iron-Health Professional/
- https://www.hematology.org/ -education/- patients/- anemia/- iron-deficiency
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions /iron-deficiency -anemia/ symptoms-causes /syc-20355034
- https://www.nhs.uk/conditions /iron-deficiency -anaemia/
- https://www.nhlbi.nih.gov/ health-topics /iron-deficiency -anemia
- https://intermountainhealthcare.org/ -services/ -blood-disorders/ conditions /iron- deficiency/
- https://europepmc.org/-article/ -pmc/- pmc4480468
- Chen, M., Su, T., Chen, Y., Hsu, J., Huang, K., & Chang, W. et al. (2013). Association between psychiatric disorders and iron deficiency anemia among children and adolescents: a nationwide population-based study. BMC Psychiatry, 13(1). doi: 10.1186/1471-244x-13-161
- Hassan, T., Badr, M., Karam, N., Zkaria, M., El Saadany, H., & Abdel Rahman, D. et al. (2016). Impact of iron deficiency anemia on the function of the immune system in children. Medicine, 95(47), e5395. doi: 10.1097/md.0000000000005395
- Osendarp, S., & Eilander, A. (2011). Iron deficiency and cognitive development. Lifetime Nutritional Influences On Cognition, Behaviour And Psychiatric Illness, 94-108. doi: 10.1533/9780857092922.1.94
- Jáuregui-Lobera, I. (2014). Iron deficiency and cognitive functions. Neuropsychiatric Disease And Treatment, 2087. doi: 10.2147/ndt.s72491
Dapatkan
Tonikum Bayer
Untuk penuhi kebutuhan multivitamin, mineral, dan zat besi.
Vitamin, Mineral, dan Zat Besi
Merasa letih dan lesu? Baca lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana vitamin, mineral,
dan zat besi dapat membantu memulihkan tubuh!