Ini Dia Alasan Kita Tidak Boleh Anggap Remeh Peran Zat besi untuk Ibu Hamil
Perubahan di dalam tubuh memicu peningkatan kebutuhan zat besi untuk ibu hamil. Memenuhi kebutuhan nutrisi ini membantu ibu hamil terhindar dari kekurangan zat besi. Dengan begitu, kehamilan akan tetap sehat karena zat besi membantu ibu hamil terhindar dari beberapa risiko kesehatan di masa ini.
4 alasan penting zat besi dibutuhkan ibu hamil
Menurut kajian berjudul The Impact of Maternal Iron Deficiency and Iron Deficiency Anemia on Child’s Health, banyak ibu hamil tidak menerima asupan zat besi yang cukup. Hal ini juga terjadi di negara maju, padahal mineral ini tergolong penting bagi kehamilan. Yuk, simak pentingnya nutrisi ini untuk ibu hamil.
1. Menghindari anemia akibat kekurangan zat besi
Anemia merupakan kondisi saat tubuh tidak memiliki sel darah merah yang cukup untuk mengangkut oksigen ke sel-sel tubuh yang membutuhkan. Ketika kebutuhan nutrisi ini tidak terpenuhi, ibu hamil rentan terkena anemia akibat kekurangan zat besi. Berdasarkan Mayo Clinic, zat besi yang diterima tubuh di tengah kehamilan dipakai untuk membuat lebih banyak sel darah merah untuk menyalurkan oksigen ke janin.
Kondisi ini juga dapat memicu gejala, seperti:
- Kelelahan
- Tubuh lebih lemah
- Sesak napas
- Pusing dan sakit kepala
- Nyeri di dada
2. Meminimalisasi risiko bayi lahir prematur
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists, bayi lahir prematur jika lahir sebelum kehamilan berusia 37 minggu. Sejumlah studi pun telah menemukan bahwa ibu hamil yang mengidap anemia dapat mengalami persalinan prematur. Kesimpulan dari kajian Biological Mechanisms That Might Underlie Iron's Effects on Fetal Growth and Preterm Birth menyatakan bahwa anemia dan kekurangan zat besi memicu stres pada ibu dan janin. Stres ini memicu kenaikan corticotropin-releasing hormone (CRH) yang merupakan faktor risiko di balik persalinan sebelum waktunya.
3. Mendukung pertumbuhan janin supaya lahir dengan berat badan normal
Kekurangan zat besi tak hanya menimbulkan gejala-gejala pada ibu hamil, tetapi juga memicu kemungkinan masalah kesehatan pada janin nantinya. Kekurangan nutrisi untuk ibu hamil pada trimester pertama berdampak negatif pada pertumbuhan janin. Menurut kajian Maternal Anemia and Birth Weight: A Prospective Cohort Study, penyebab pasti memang belum diketahui.
Akan tetapi, kajian tersebut menyatakan bahwa kemungkinan anemia adalah penyebab terhambatnya pertumbuhan ketika janin masih di dalam rahim. Alhasil, bayi dapat lahir dengan berat badan yang rendah dan di bawah standar.
4. Kekurangan zat besi untuk ibu hamil berkaitan dengan depresi postpartum
Selain dari sisi fisik, ternyata kekurangan nutrisi untuk ibu hamil ini juga membawa dampak buruk untuk sisi kejiwaan. Kurangnya asupan nutrisi ini dianggap mampu memicu depresi postpartum. Depresi postpartum adalah depresi yang terjadi seusai persalinan dan membuat seorang ibu merasakan kesedihan dan kecemasan yang berkepanjangan. Kemungkinan kurangnya asupan nutrisi ini dalam perkembangan depresi postpartum dirangkum dalam kajian The Association Between Anemia and Postpartum Depression: A Systematic Review and Meta-Analysis. Pertama, penurunan senyawa hemoglobin pada sel darah merah mengganggu fungsi senyawa saraf pengangkut pesan antar saraf (neurotransmiter). Selain itu, anemia juga memicu kelelahan yang merupakan salah satu faktor risiko dari depresi postpartum.
Memenuhi kebutuhan zat besi untuk ibu hamil
Angka Kecukupan Gizi tahun 2019 menunjukkan bahwa ibu hamil yang berusia 19-49 tahun memerlukan 18 mg zat besi per hari. Ketika kehamilan menginjak trimester kedua dan ketiga, kebutuhan bertambah menjadi 27 mg per hari.
Memenuhi kebutuhan zat besi dapat diperoleh dari makanan. Sejumlah makanan kaya zat besi meliputi:
- Bayam, selada, dan berbagai sayuran berdaun hijau
- Daging
- Nasi yang dibuat dari gandum utuh
- Tahu
- Buah, seperti stroberi dan kiwi
Oleh sebab itu, pastikan untuk konsumsi makanan bergizi dan bervariasi ketika sedang hamil. Selain itu, pemenuhan kebutuhan zat besi juga dapat diterima dari suplemen. Harap berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi suplemen apa pun selama kehamilan, ya.
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
- https://doi.org/10.15537/smj.2015.2.10289
- https://doi.org/10.1093/jn/131.2.581s
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/ articles/ PMC6619471/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/ PMC6422668/
- https://hukor.kemkes.go.id/ uploads/ produk_hukum / PMK_ No__ 28_ Th _ 2019_ ttg_Angka _Kecukupan_ Gizi_ Yang_ Dianjurkan _ Untuk_ Masyarakat_ Indonesia.pdf
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/ NBK279574/
- https://www.acog.org/patient-resources/faqs / labor-delivery - and-postpartum - care/ preterm- labor- and-birth
- https://www.mayoclinic.org/ healthy-lifestyle /pregnancy -week-by -week/ in-depth / anemia-during- pregnancy/ art-20114455
- https://www.psychiatry.org/ patients-families/ postpartum- depression /what-is- postpartum- depression
Dapatkan
Tonikum Bayer
Untuk penuhi kebutuhan multivitamin, mineral, dan zat besi dengan Tonikum
Vitamin, Mineral, dan Zat Besi
Merasa letih dan lesu? Baca lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana vitamin, mineral,
dan zat besi dapat membantu memulihkan tubuh!