Perbedaan Tekanan Darah Rendah dan Anemia
Ketika merasakan gejala seperti pusing, lemah, lesu dan tidak bertenaga, seringkali orang menganggap Anda sedang mengalami anemia. Namun, kepala terasa berputar lemas juga merupakan tanda umum saat tekanan darah sedang turun alias hipotensi (1,2). Jadi, sebenarnya Anda sedang mengalami anemia atau hipotensi? Kebingungan ini sering muncul karena sebagian besar orang belum memahami bahwa anemia dan tekanan darah rendah merupakan dua kondisi berbeda yang berkaitan dan memberikan gejala yang serupa (1).
Meskipun mirip dan berhubungan, nyatanya anemia dan hipotensi disebabkan oleh kondisi tubuh yang berbeda sehingga pengobatan dan penangannya juga tidak sama. Supaya lebih bisa membedakan kedua gangguan kesehatan ini, simak rangkuman informasinya seperti berikut:
Perbedaan Anemia dan Darah Rendah
Jika dilihat sepintas, anemia dan darah rendah sama-sama merupakan sebuah kondisi yang berkaitan dengan darah yang mengalir di dalam tubuh. Mungkin itu sebabnya dua penyakit ini memiliki gejala serupa karena ketika aliran darah terganggu, tanda umum yang ditunjukkan memang badan terasa lemas dan berkunang-kunang (1,2,3). Namun demikian, seperti yang sudah disebutkan di awal, anemia dan darah rendah sebenarnya tidak sama.
Perbedaan anemia dan darah rendah terletak pada definisinya dimana anemia alias kurang darah adalah sebuah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah, tepatnya hemoglobin, yang berfungsi membawa oksigen dan menyebarkannya ke seluruh tubuh (1,2). Karena jumlah sel darah di bawah normal, otomatis suplai oksigen ke seluruh tubuh akan terganggu sehingga sel-sel tubuh merespon dengan mengurangi kegiatan yang menjadikan tubuh tidak bertenaga (1).
Lain lagi dengan tekanan darah rendah atau hipotensi dimana merupakan kondisi yang terjadi karena tekanan darah ketika melewati arteri terlalu rendah karena jumlah darah yang lebih sedikit sehingga alirannya tidak lancar. Umumnya, seseorang dianggap menderita darah rendah bila hasil pengukuran tensi menunjukkan angka di bawah 90/60 mmHg. Aliran darah yang terhambat dan melambat ini membuat suplai oksigen dan nutrisi berlangsung lebih lama jadi sensasi pusing dan lesu mungkin dirasakan (1).
Satu hal yang perlu diketahui adalah anemia memang bisa menyebabkan tekanan darah rendah (1). Pasalnya, pengidap anemia memiliki sel darah merah yang lebih sedikit dan volume darah yang minim ini membuat tekanannya menjadi rendah saat mengalir sehingga aliran darah tidak selancar orang pada umumnya.
Perbedaan Penyebab Anemia dan Darah Rendah
Selain pengertian anemia dan darah rendah yang berbeda, penyebab yang menjadi pemicu munculnya gangguan kesehatan ini juga tidak sama. Anemia yang merupakan kondisi kurang darah dipicu oleh produksi hemoglobin yang lebih sedikit dari batas normal. Produksi protein hemoglobin tersebut sangat dipengaruhi salah satunya oleh asupan mineral zat besi dan juga vitamin B9 dan B12 yang memiliki peran dalam pembentukan sel darah merah (2,3). Jika asupan nutrisi tersebut kurang, tubuh jadi kesulitan membentuk hemoglobin. Padahal, sel darah ini memiliki fungsi penting dalam menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh.
Di sisi lain, darah rendah yang berhubungan dengan tekanan darah ketika mengalir di arteri disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk anemia, kurang minum air putih, kehilangan banyak darah, diabetes insipidus (beser), dan sebagainya (4). Penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa menjadi pemicu tekanan darah rendah, terutama bila pengobatan tersebut memberikan efek buang air kecil yang lebih sering (4).
Cara Menangani Anemia dan Darah Rendah
Mengingat penyebabnya yang berbeda, anemia dan darah rendah harus ditangani dengan cara yang tidak sama pula. Untuk anemia, karena seringkali disebabkan oleh kurangnya vitamin dan mineral zat besi, maka Anda disarankan untuk memperbaiki pola makan agar lebih sehat dan seimbang dengan memperbanyak konsumsi daging, telur, ikan dan buah-buahan (1,3) dengan kandungan nutrisi tinggi. Jika diperlukan, mengonsumsi suplemen tambahan yang mengandung zat besi, asam folat serta vitamin B kompleks juga sangat membantu (1,2,3).
Sementara itu, darah rendah bisa diatasi dengan memperbanyak konsumsi air putih sehingga darah lebih encer dan dapat mengalir dengan tekanan yang seharusnya (1,4). Selain itu, memperbanyak kegiatan fisik seperti berolahraga juga dapat membantu meringankan gejala tekanan darah rendah yang dirasakan (4). Namun bila kebetulan darah rendah disebabkan oleh anemia sendiri, maka solusinya adalah dengan menyembuhkan anemia terlebih dahulu supaya jumlah sel darah meningkat dan tekanan darah kembali normal.
Nah, sekarang sudah lebih jelas bukan, mengenai perbedaan anemia dan darah rendah? Ingat bahwa meskipun punya tanda-tanda yang mirip, penyebab utama kedua kondisi ini sangat berbeda kendati berkaitan sehingga penanganan yang tepat akan sangat membantu. Agar lebih bisa menjaga kesehatan pastikan Anda melakukan cek tekanan darah secara berkala baik di pusat layanan kesehatan maupun secara mandiri.
Sebagai informasi, tekanan darah yang normal adalah antara 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg jadi jika lebih rendah dari batas bawah, Anda perlu waspada. Sedangkan untuk memeriksa jumlah HB atau hemoglobin, luangkanlah waktu untuk pergi ke laboratorium. Normalnya, jumlah sel darah merah untuk pria dewasa adalah 14-18 g/dL dan untuk wanita adalah 12 -16 g/dL (4).
L.ID.MKT.CC.06.2021.1689
Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia
Referensi:
- Anemia - Symptoms, Cause, Treatments diakses pada 9 Mei 2021 dari https://www.healthgrades.com/right-care/blood-conditions/anemia
- Anemia Symptoms and Signs, Types, Treatments, and Causes diakses pada 9 Mei 2021 dari https://www.onhealth.com/
- Iron Deficiency Signs and Symptoms diakses pada 9 Mei 2021 dari https://www.verywellhealth.com/iron-deficiency-signs-and-symptoms-2507719
- Treatment for Hypotension diakses pada 9 Mei 2021 dari https://www.betterhealth.vic.gov.au/
Dapatkan
Tonikum Bayer
Untuk penuhi kebutuhan multivitamin, mineral, dan zat besi.
Vitamin, Mineral, dan Zat Besi
Merasa letih dan lesu? Baca lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana vitamin, mineral,
dan zat besi dapat membantu memulihkan tubuh!